Sadarkah kita bahwa laut adalah tempat pembuangan sampah terbesar di dunia? Sadarkah anda kemana kotoran yang kita buang ke selokan? Ya,kotoran apapun yang kita buang ke saluran – saluran air akan berakhir di laut. Laut menanggung sampah yang luar biasa hebat, mulai dari sampah biologis, hingga racun – racun kimiawi yang berasal dari pabrik – pabrik maupun tempat pembuangan sampah yang tidak terkendali.
Ikan hidup di air yang sangat terpolusi, air yang tidak mungkin akan kamu minum. Tetapi kamu tidak sadar setiap kali kamu makan, kamu juga memasukkan racun – racun tersebut ke dalam tubuh kamu, mulai dari bakteri, logam – logam berat, serta bahan kontaminasi lainnya. Tubuh ikan menyerap racun – racun yang ada pada habitatnya. Semakin tinggi posisi seekor ikan dalam rantai makanan, ikan tersebut menjadi semakin beracun. Ikan – ikan besar (seperti ikan paus dan hiu) yang memakan ikan – ikan kecil juga akan menyerap racun seperti ini akan menyatu dengan jaringan tubuh yang tidak mungkin bisa dihilangkan dengan pencucian.
Racun yang banyak ditemukan pada ikan adalah PCB (polychlorinated biphenyls) yang dapat menyebabkan kerusakan hati, kelainan jaringan saraf dan gangguan janin ; dioksin, biasanya terkait dengan kanker; radioaktif, seperti strontium 90; dan logam – logam berbahaya lainnya seperti merkuri, cadmium, chromium, lead dan arsenic.
Dalam penelitiannya pada sejumlah responden wanita, EPA (Environment Protection Agency – Agen Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat) melaporkan bahwa wanita yang mengonsumsi ikan dua kali seminggu memiliki kandungan logam merkuri dalam darah hingga tujuh kali lebih tinggi dari wanita yang tidak mengonsumsi ikan! Bahkan hanya dengan mengonsumsi satu kaleng tuna per minggu, kandungan merkuri dalam darah wanita yang teliti meningkat hingga 30% lebih tinggi daripada batas aman yang ditetapkan oleh EPA.
Sampah industri dan rumah tangga masuk ke saluran - saluran air dan berakhir di laut. Meracuni ikan dan biota laut lainnya |
Merkuri adalah logam yang mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan yang serius pada manusia, meliputi kerusakan otak (mungkin anda masih ingat dengan kasus telur buyat yang terkait dengan penyakit minamata), penurunan ingatan, hingga merusak perkembangan janin pada ibu hamil.
Sebuah studi menunjukkan bahwa wanita yang makan ikan secara rutin sangat mungkin melahirkan bayi yang lamban, memiliki lingkar kepala yang kecil dan mengalami gangguan perkembangan. Bahkan wanita yang mengonsumsi ikan dengan kandungan PCB, merkuri dan racun – racun lainnya dalam kadar yang rendah sekalipun diketahui banyak mengalami kesulitan mengandung. Berita buruk lainnya adalah racun – racun kimiawi ini dapat tinggal di tubuh manusia hingga bertahun – tahun.
Referensi : http://greenliving.about.com/od/foodhealth/a/FishMercury.htm
http://www.fishinghurts.com/Healthconcerns.asp
Referensi : http://greenliving.about.com/od/foodhealth/a/FishMercury.htm
http://www.fishinghurts.com/Healthconcerns.asp
Tidak ada komentar:
Posting Komentar